SPHP Jagung, Pemerintah Siapkan Rp78,6 Miliar Bantu Peternak Unggas

Jakarta, 02/9 (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah menyiapkan Rp78,6 miliar untuk membantu peternak unggas melalui pelaksanaan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Jagung.
"Pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi fluktuasi harga jagung pakan di tingkat peternak unggas," kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Dia menyampaikan Program SPHP Jagung dalam waktu dekat diimplementasikan agar para peternak layer mandiri dapat memperoleh jagung pakan dari stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) yang dikelola Perum Bulog.
"Untuk pelaksanaan SPHP jagung pun telah tersedia anggaran di Bapanas sejumlah Rp78,6 miliar," ujarnya.
Dia menyebutkan stok Cadangan Jagung Pemerintah yang ada di gudang Perum Bulog akan disiapkan menjadi SPHP buat para peternak layer.
"Totalnya 52.400 ton jagung, akan dirilis harganya Rp5.500 per kilogram buat peternak unggas. Sisanya subsidi ditanggung pemerintah," beber Arief.
Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, lanjut Arief, pemerintah menjaga dan melindungi petani, peternak dalam negeri.
"Swasembada pangan dapat tercapai jika produsen pangan dalam negeri kuat. Kebutuhan konsumsi domestik pun mampu ditopang bagi masyarakat," tambah Arief.
Sebelumnya peternak unggas nasional mengalami kesulitan karena memperoleh harga jagung dengan harga yang melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) tingkat konsumen yakni Rp5.800 per kilogram (kg).
Dalam Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata jagung di tingkat peternak secara nasional per 1 September 2025 berada di Rp6.628 per kg. Ini naik 2,65 persen dibandingkan sebulan sebelumnya yang Rp 6.457 per kg.
"Pokoknya intinya Rp 5.500 per kg buat peternak. Jadi, ini bisa bantu peternak kita dalam produksi telur dengan harga yang bagus sampai dengan akhir tahun ini. SPHP jagung ini tentunya untuk mengatasi harga yang lagi tinggi, makanya perlu dibantu para peternak unggas dalam negeri," terang Arief.
Mengenai data peternak layer mandiri sebagai penerima SPHP jagung, Bapanas telah meminta kepada Direktorat Jenderal Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Ini mengacu pada pelaksanaan program SPHP jagung pakan di tahun sebelumnya yang telah berjalan dengan baik.
Adapun stok CJP yang dikelola Perum Bulog per 30 Agustus total di angka 63,8 ribu ton. Kondisinya disebut masih sangat baik dengan usia simpan yang masih segar. Sebanyak 95,5 persen berada di rentang usia simpan yang tidak melewati 6 bulan.
Bulog, tambah Arief, diberikan penugasan Bapanas untuk penyerapan produksi jagung dalam negeri. Terkait itu, ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) komoditas jagung telah diatur dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 216 Tahun 2025 yang diterbitkan tengah Juli lalu.
"Ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Jagung Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah (CJP)," jelasnya.
HPP jagung pipilan kering di tingkat petani Rp5.500 per kg diberlakukan kepada Bulog dengan ketentuan kadar air 18 sampai 20 persen.
Sementara HPP Rp6.400 per kg untuk jagung pipilan kering di Gudang Bulog dengan kadar air maksimal 14 persen dan aflatoksin maksimal 50 part per billion (ppb).
Menurut dia, setelah Bulog menyerap jagung petani saat panen raya maka sekarang sudah waktunya untuk penyaluran kepada para peternak unggas.
"Untuk itu, dalam waktu dekat, Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk pelaksanaan SPHP Jagung yang perdana di 2025 ini," kata Arief. (ANTARA/Muhammad Harianto)
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.